Anda berada di :
Rumah > Artikel Dan Opini > Mendidik Diri Tanpa Sekolah, Apa Bisa?

Mendidik Diri Tanpa Sekolah, Apa Bisa?

Dilihat 1600

Di era mulai melonjaknya lagi biaya pendidikan, ada kemungkinan sejumlah pihak tidak mampu atau tidak mau membiayai sekolah hingga kuliah. Padahal, mereka ini masih ingin, dan perlu, mendapatkan pendidikan yang lebih tinggi. Untungnya, pendidikan itu tidak harus didapatkan di lembaga-lembaga tertentu. Pendidikan itu ada di mana saja. Anda bisa memperoleh keterampilan, kemandirian, dan kesempatan kerja dengan kurikulum mandiri dari dunia nyata.

Meski tanpa atau minim ijazah, siapa tahu Anda bisa menjadi seperti Thomas Edison, Adam Malik, atau Susi Pudjiastuti. Bagaimana caranya? Ada banyak. Yang penting Anda mau bertindak, dan tidak terlalu memikirkan untung. Niatnya belajar, bahkan dari kerugian atau kegagalan. Berikut ini beberapa cara untuk memulai mengejar pendidikan mandiri Anda:

  1. Mulai cari dana Lakukan pengumpulan uang untuk salah satu proyek kreatif, perjalanan, atau usaha terkait pendidikan. Anda bisa menarik tabungan, minta tunjangan, bahkan jual asset. Ini bisa menjadi pembelajaran dasar bagi Anda untuk mengelola anggaran sambil mencapai tujuan. Ada peluang untuk kehabisan uang, tapi jadikan itu sebagai pembelajaran untuk meraih sukses ke depan. Selain menambah pengalaman, Anda juga belajar bertanggungjawab terkait pengelolaan uang.
  2. Mulai menulis Cobalah menulis di blog atau buku. Menulis apa? Temui 10 orang yang Anda kagumi, lalu wawancarai masing-masing mereka. Tak peduli bagaimana cara Anda, menulis itu menjadi pembelajaran luar biasa. Itu akan mempertajam fikiran, membantu Anda memahami sesuatu, dan belajar dari orang-orang yang Anda kagumi. Syukur-syukur, kalau tulisan Anda disukai orang banyak.
  3. Ikuti kursus gratis atau murah Beberapa lembaga menyediakan program kejar paket A, B, atau C. Ambil saja sesuai kebutuhan atau ketentuan. Ada sejumlah kontestan pemilu yang ijazahnya dari kejar paket. Jika ingin berwawasan lebih luas, mendapatkan ide baru, hingga memburu karir potensial, buka saja internet dan daftar ke Coursera, The Floating University, Skillshare, Khan Academy, TED talks, DO lectures, Academic Earth, Udemy, dan sejenisnya. Syaratnya, kebanyakan semua itu menggunakan Bahasa Inggris. Namun, belakangan ini, ada TEDx dalam Bahasa Indonesia. Ini kuliah dari orang-orang top dalam Bahasa Indonesia. Coba cari rekamannya di Youtube.
  4. Galang mentoring Anda lebih dulu harus pandai bergaul. Lalu, dekati orang-orang yang dapat dipercaya dan berpengetahuan untuk mentoring bagi Anda. Dari sini, Anda mencari bimbingan untuk menggapai tujuan mandiri Anda. Jika mungkin, masukkan seseorang yang bekerja di bidang yang Anda minati. Maka, Anda bisa mendapatkan pelajaran nyata yang susah didapatkan di sekolah atau kampus.
  5. Kembangkan keterampilan nyata Misalnya: memasak, kerja kelistrikan, reparasi otomotif, atau olahraga. Keterampilan semacam itu tidak mudah atau otomatis didapatkan. Anda awalnya Anda bisa magang paro waktu dan bekerja keras. Jangan remehkan pengembangan diri lewat ketrampilan semacam ini. Tukang las trampil dan bersertifikat bisa dibayar jauh lebih mahal daripada manajer perusahaan.
  6. Jadi relawan Menghadapi permasalahan di berbagai tempat bisa menjadi pengalaman belajar luar biasa. Bisa menambah kekayaan mental. Anda bisa belajar menghadapi orang trauma jika menjadi relawan bencana alam. Anda bisa belajar mengembangkan intelektualitas orang lain saat menjadi relawan literasi. Anda juga banyak belajar dari budaya lokal. Pengalaman demikian sangat berharga bagi perkembangan pribadi Anda sendiri.
  7. Memulai bisnis kecil-kecilan Cobalah keluarkan modal kecil untuk memulai bisnis apa saja yang Anda suka atau inginkan. Niatnya cukup untuk belajar, jangan dulu niatkan mencari untung atau kekayaan. Tujuannya latihan langsung, jangan dulu memikirkan usaha jangka panjang. Lewat berbisnis kecil-kecuilan ini, entah berhasil atau gagal, Anda bisa belajar banyak hal yang sekolah atau perguruan tinggi tidak bisa ajarkan. Anda belajar mentalitas dari pengalaman langsung.
  8. Mengajar Lho,mana mungkin? Tidak sekolah atau kuliah koq ingin mengajar? Mungkin saja. Ada sasterawan tanpa ijazah yang memberi kuliah pada master dan doktor. Anda juga bisa mengajar dengan cara kontemporer. Misalnya, bikin serangkaian video instruksional lalu promosikan di Youtube, bikin kursus online gratis, buat workshop untuk ketrampilan tertentu. Mengajar dengan cara tidak konvensional seperti ini akan mendorong Anda untuk terus berkreasi dan belajar banyak hal. Lewat pembelajaran dari pengalaman dengan kurikulum mandiri berdasarkan kebutuhan nyata Anda bisa mengasah intelektual Anda lebih tajam daripada para doktor. Mungkin tidak bisa meraih gelar DR atau PhD, tapi intelektulitas Anda akan bisa mempengaruhi sejumlah besar masyarakat. Contoh orang-orang semacam ini banyak ditemukan di antara kita.

 

Penulis :

Teguh W. Utomo,

trainer motivasioal

Bagikan Ini, Supaya Mereka Juga Tau !

Tinggalkan Komentar

Top

Selamat Hari Raya Idul Fitri


 

This will close in 10 seconds