Gresik – Beredarnya berita di media sosial terkait meninggalnya Kasdim Gresik Mayor Inf Sugeng Riyadi usai melakukan vaksinasi Covid-19 menggantikan Dandim 0817 Gresik di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ibnu Sina beberapa hari yang lalu, ternyata adalah Hoax.

Ketidakbenaran berita tersebut disampaikan Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Taufik Ismail pada saat Press Release Klarifikasi bersama dengan Kapendam V/Brawijaya Kolonel Arm Imam Haryadi di Aula Makodim Gresik, Senin (18/01/2021).

Pada kesempatan pers release tersebut turut hadir Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto, Kadinkes Gresik Dr Saifuddin Gozali, Kasdim 0817 Gresik Mayor Inf Sugeng Riyadi serta Kabag Humas Pemda Gresik AM Reza Pahlevi.

Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Taufik Ismail menyampaikan, secepatnya akan menindaklanjuti dan menelusuri dan segera melaporkan berita hoax ini kepada Pangdam V Brawijaya, Danrem 084 Bhaskara Jaya, serta kepada Asintel Kasdam V Brawijaya.

” Kejadian ini merupakan hal yang sangat serius dan krusial. Karena kemarin Kasdim Gresik baru saja melaksanakan Vaksinasi Covid-19 dengan merk Sinovax mengantikan saya, karena pada saat screening, tensi saya tinggi. Bisa dilihat sendiri kondisi Mayor Inf Sugeng Riyadi sampai saat ini dalam keadaan sehat ,” tegasnya.

” Semoga dengan adanya kejadian berita Hoax ini, masyarakat lebih arif dalam menyikapi berita yang belum pasti kejelasannya. Dengan adanya Klarifikasi, semoga masyarakat bisa mengerti bahwa pemerintah benar-benar berupaya untuk memutus penyebaran Virus Covid 19 dengan memberikan vaksinasi ,” tambah Dandim 0817 Gresik Letkol Inf Taufik Ismail.

Kapendam V Brawijaya Kolonel Arm Imam Haryadi menambahkan, berita yang beredar dapat dipastikan adalah Hoax.

” Memang ada yang meninggal di jajaran Kodim Gresik. Yang meninggal adalah Danramil Kebomas Alm Mayor Kav Gatot Supriyono, diakibatkan sakit jantung bukan karena ikut vaksinasi. Dan almarhum pun belum pernah melaksanakan suntik Vaksin Covid-19 ,” terangnya.

” Setidaknya kita semua harus lebih bijak dalam menyikapi berita-berita di media sosial, terutama berita Hoax. Berita ini dianggap sebagai pelanggaran yang terkesan ingin menggagalkan upaya pemerintah dalam memutus penyebaran Virus Covid-19 dengan memberikan Vaksin Sinovac ,” tegas Kapendam V Brawijaya Kolonel Arm Imam.

Sementara itu Kapolres Gresik AKBP Arief Fitrianto menyampaikan pihaknya akan membentuk tim khusus untuk melakukan penyelidikan dan menelusuri siapa yang mengunggah pertama kali.

” Saya tegaskan, kepada yang membuat dan menyebarkan berita hoax ini dapat dijerat dengan undang-undang ITE ,” terangnya.

” Bagi oknum yang membuat konten atau penyebar, lebih baik segera melaporkan kepada pihak Kepolisian agar mempermudah kami dalam penyelidikan dan menyelesaikan permasalahan ,” tambah Kapolres Gresik. (Yit)