Anda berada di :
Rumah > Peristiwa > Sosialisasi Pembangunan Pelebaran Jalan Raya Manyar, Diwarnai Adu Mulut Dengan Warga

Sosialisasi Pembangunan Pelebaran Jalan Raya Manyar, Diwarnai Adu Mulut Dengan Warga

Ketegangan dan adu mulut mewarnai sosialisasi rencana pembangunan pelebaran Jalan Nasional ruas Sadang - Gresik, tepatnya Jalan Raya Manyar

Gresik- Ketegangan dan adu mulut mewarnai sosialisasi rencana pembangunan pelebaran Jalan Nasional ruas Sadang – Gresik, tepatnya Jalan Raya Manyar.

Dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut rencananya ratusan kios bakal dibongkar dan direlokasi.

Sosialisasi yang awalnya tenang mendadak tegang, usai beberapa warga memprotes rencana tempat relokasi yang dianggap kurang strategis. “Semua setuju dengan pelebaran jalan, tetapi mohon direlokasi yang tepat,” kata Muhammad Subur, salah satu warga Manyar, Selasa (14/6/2022).

Subur menambahkan, dirinya khawatir bila program relokasi nantinya justru malah berdampak negatif. “Kalau malam siapa yang mau beli, itu malah menimbulkan kemaksiatan. Itu yang kami jaga. Yang dijalan raya aja banyak warung pangkon, apalagi disana (tempat relokasi, red),” tegasnya.

Merasa tak ada solusi, puluhan warga memilih meninggalkan lokasi acara.

Menanggapi protes warga dan pedagang, Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani menegaskan, pelebaran Jalan Raya Manyar itu untuk kepentingan masyarakat luas. Pelebaran jalan nasional itu akan dibiayai oleh pemerintah pusat.

“Pemkab Gresik mendukung percepatan pelebaran jalan dengan melakukan pembebasan lahan,”kata Fandi Akhmad Yani.

Bupati langsung memberikan solusi. Salah satunya akan merelokasi pedagang ke tempat yang lebih bagus dan representatif.

“Kami relokasi secara gratis demi kepentingan bersama, pemerintah dorong ekonomi kerakyatan bisa jalan dengan baik, tempatnya sudah kami pikirkan tentunya,” tambahnya.

Tempat relokasi berada di lapangan yang dekat dari jalan raya nasional. Gus Yani sapaan akrabnya, meminta kepada para pedagang yang bakal terkena imbas pelebaran jalan nasional itu segera mendaftarkan ke kantor kecamatan Manyar. Dalam sosialisasi itu, mayoritas pedagang yang selama ini berjualan di ruang milik jalan  sepakat untuk relokasi.

Camat Manyar Zainul Arifin menambahkan pihaknya telah melakukan validasi bangunan sepanjang jalan Raya Manyar yang terimbas pelebaran jalan tersebut.

“Berdasarkan tahapan validasi ada sebanyak 199 kios. Dari 199 kios itu, sebanyak 70 kios milik warga Manyar. Sedangkan sisanya sekitar 120-an ialah warga luar,”ujar Zainul.

Sementara, perwakilan Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBJN) VIII Jatim-Bali Satker Surabaya Gresik Sadang, Sentot Wijayanto menyatakan, total jalan yang dibangun sepanjang 3,7 Kilometer. Adapun di Jalan Raya Manyar akan dibuat jalan 4 lajur.

“Pembangunanya dilakukan bertahap, empat lajur, awalnya 1 sampai 2,5 kilometer dulu,” ungkapnya.

Sentot menerangkan, proses untuk pengerjaan dimulai ketika ruas kanan kiri jalan klir. Termasuk pembebasan lahan. Kemudian, pihak BBPJN melakukan lelang.

“Paling cepat prosesnya 3 bulan. Jika total 3,7 Kilometer ya estimasi habis Rp15 Miliar,” terangnya.

Bagikan Ini, Supaya Mereka Juga Tau !

Tinggalkan Komentar

Top