Dilihat 1545

Surabaya – Hati ini matahari bersinar terik. Sesekali Ibel mengusap peluh yang meluncur dari dahinya. Ibel kemudian bergegas membeli minuman di kantin sekolah bersama temanya Refa. ‘Bel, alat dan bahannya untuk ketrampilan kinerja praktik sudah kamu bawa ya, habis istirahat nanti kita kan praktik. ” Tanya Zidna Aisy Sarefa nama lengkap Refa, satu tim bersama Ibel. “Sudah, tenang aja. ” Jawab Ibel sambil duduk duduk santai di kantin sekolah

Dalam proses pembelajaran tematik, tema 6 kelas 5 Buya Hamka SD Muhammadiyah 15 Surabaya, Kamis, 18/1/2018. Materi yang dipelajari adalah pengaruh panas terhadap benda, siswa siswi dikelompokan menjadi beberapa tim untuk mempresentasikan uji coba membuat termometer sederhana di depan kelas, dengan bahan dan alat yang sudah disiapkan dari rumah.

Putri Tsania Carissa Anabella, yang biasa dipanggil Ibel, mengajak Refa masuk kelas karena ada bel, tanda masuk kelas setelah istitahat. “Assalamu”alaikum, bagaimana anak anak sudah siap untuk presentase membuat termometer sederhana, ” tanya Ali Shodiqin, guru kelas 5 Buya Hamka yang memulai pelajaran. Dan disambut gembira anak anak, “siap ustad.” Kemudian anak anak menunggu giliran untuk tampil

Tim satu mulai maju dan memperkenalkan diri di depan kelas, menunjukan bahan dan alat untuk membuat termometer sederhana. Tim satu yaitu Ibel dan Refa, “temen temen lamgkah awal, masukkan air ke dalam botol kaca, masukkan pewarna makanan ke dalam botol, masukkan sedotan plastik, kemudian tutup botol dengan plastisin, terus kita tiup… Tapi,  Woooi airnya sudah naik sebelum ditiup, ” Tutur Ibel kaget saat airnya naik ke permukaan sedotan

“Tepuk tangan yang meriah untuk tim satu, “tambah Ali, sambil acungkan jempol karena anak anak berhasil membuat termometer sederhana meskipun belum sempurna, karena belum diuji demgan memasukan termometer ke dalam air es, air hangat dan air panas. (af)