Dilihat 1587

CILEGON  –  Berada di dataran tinggi di atas perbukitan dan merupakan daerah perbatasan Kota Cilegon dengan Kabupaten Serang, tidak lantas menjadikan kualitas SDN Bulakan 3 kalah dengan sekolah yang gampang mendapatkan akses ke kota.

Murid-murid di SDN Bulakan 3 yang beralamat di Link Jeruk Tipis, Kelurahan Bulakan, Kecamatan Cibeber ini, sebagian besar merupakan anak-anak dari orang tua yang secara ekonomi kurang mampu. Namun kondisi lingkungan sekolah yang ada di wilayah pemukiman warga miskin itu, ternyata malah tampak mewah, bersih, dan rapih. Kondisi ini tidak kalah dengan sekolahan yang dihuni oleh anak-anak dari orang kaya.

Atas keindahan inilah banyak yang menyebut dan memberi julukan, bahwa SDN Bulakan 3 adalah mutiara hijau dari balik gunung Bulakan.

Kepala SDN Bulakan 3, Ade Komala Diana Saswita, adalah sosok bertangan kreatif yang dalam kurun waktu 2 tahun terakhir mampu mengubah lingkungan sekolah yang asalnya terlihat tidak tertata, menjadikan lingkungan sekolah yang hijau dan memiliki lingkungan bersih dan rapih.

Penataan taman dengan keserasian bunga yang indah, terdapat 100 lebih tanaman apotek hidup, serta memanfaatkan lahan belakang sekolah untuk kolam ikan dan peternakan ayam.

“Awalnya banyak orang yang mengkhawatirkan saya saat mendapatkan tugas di sekolah yang berada di pelosok. Akses jalan yang naik turun bukit dikawatirkan saya tidak sanggup. Namun saya sadar, ini amanah. Allah yang mengijinkan saya untuk membenahi sekolah. Bersama para guru dan pengurus sekolah, kita sama-sama membangun dari awal hingga timbul kesadaran bersama untuk menjadikan sekolah ini lebih baik,” kata Ade Komala saat ditemui, Kamis (7/12/2016).

Baru-baru ini, SDN Bulakan 3 dipercaya untuk mendapatkan gelar sebagai Sekolah Sehat se Kota Cilegon dan menjadi juara ke-3 sebagai sekolah dengan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) tingkat Kota Cilegon.

Dalam waktu dekat, SDN Bulakan 3 akan kembali berbenah dan menata lingkungannya untuk merebut prestasi Sekolah Sehat di tingkat Provinsi Banten mewakili Kota Cilegon.

“Baru pertama kali sekolah kita ikut lomba sekolah sehat. Alhamdulillah, langsung mendapatkan juara pertama dan mengalahkan sekolah-sekolah yang berada di pusat kota dengan pengalaman lomba yang lebih banyak,” kata Ade Komala.

Ade Komala kemudian bercerita dari awal membenahi sekolah menjadi lebih hijau dengan cara mengajukan sejumlah proposal kepada intansi pemerintah dan perusahaan yang peduli untuk memperbaiki sekolahnya. Pencarian pun melalui internet untuk mendapatkan banyak informasi terkait bantuan-bantuan tersebut.

“Saya sadar sekolah memiliki banyak permasalahan keterbatasan dana, apalagi jika melihat kondisi sebagaian besar wali murid yang berpenghasilan ekonomi rendah. Alhamdulillah, siapa saja yang mau menyumbang, saya sarankan dalam bentuk fisik, itu lebih baik ada bukti apa yang sudah diberikan,” kata Ade Komala.

Menjadikan sekolah hijau bukanlah persoalan yang gampang, namun Ade Komala mengajaknya dengan prilaku untuk mencontohkan kepada anak-anak.

Diantara sejumlah aksi yang dilakukan yakni, gerakan 5 bersih sebelum memasuki kelas di setiap pagi. Pihak sekolah juga membentuk tim siaga kebersihan yaitu dengan adanya duta kebersihan dan dokter kecil, mereka bertugas untuk mengawasi dan menegur temannya yang membuang sampah sembarangan. Serta mendirikan bank sampah yang melibatkan orangtua siswa di lingkungan sekolah.

“Semuanya bisa gerak sendiri, semuanya saat ini sudah terlatih untuk hidup bersih. Bukan hanya di lingkungan sekolah, tetapi juga ke masyarakat yang tidak lain adalah warga sekitar,” kata Ade Komala. (bco)

Sumber : http://www.beritacilegon.co.id