Anda berada di :
Rumah > Hukum > Sempat Ditolak Saat Visum Karna Miskin. Korban Penganiayaan Ternyata Anak Yatim, Dan Ibunya Seorang PRT.

Sempat Ditolak Saat Visum Karna Miskin. Korban Penganiayaan Ternyata Anak Yatim, Dan Ibunya Seorang PRT.

Dilihat 1598

Umi Salama
Foto Korban penganiayaan Pelajar di Gresik

Gresik – Korban Penganiayaan Siswi SMK di Gresik ternyata adalah Anak Yatim, dan tergolong dari keluarga tidak mampu. Hal itu terungkap saat berita penganiayaan ini beredar di Media Sosial (Medsos) Facebook (FB).

Dari sebuah akun fb dengan nama Dian Setyorini, dalam akunnya tersebut dia (Dian Setyorini ) menulis status tanggal 2 April 2016. Berikut isi status yang ditulis.

( Hari ini, sore tadi …Ada berita bahwa tetangga dikeroyok teman sekolahnya sampai babak belur hanya karna Nick Name d BBM sama dengan si pengeroyok…

Yes.. alay memang  pelaku dan korban sama2 masih anak baru gede yg pengen jadi anak kekinian tp salah langkah unt mencapai ketenaran…

Jadilah sy mengantar visum d puskesmas, karna peralatan tdk memungkinkan, dan ada luka di kepala jadilah si korban musti pindah ke rumah sakit yg lebih lengkap

Sayangnya karna korban miskin n gada BPJS maupun kartu miskin, puskesmas terkait tidak bersedia memberikan surat pengantar..okelah kalau begitu, kami berpindah k RSUD…ternyata pelayanan sama, klo bpjs ato kartu miskin musti ikut umum, klo gada uang ya ga bs ditangani..

Karna kondisi korban yg miskin, tentunya ga pegang duit unt periksa CTscan, alih2 janji urus surat miskin hari senin juga tak menyurutkan manajemen unt memaksa kami membayar sejumlah uang

Bersyukur memiliki teman yg bersedia menjadi jaminanagar korban segera ditangani meski tanpa kartu apapun, dan uang sepeserpun hingga akhirnya CTscan pun langsung dilakukan tanpa ba-bi-bu lagi.

Namun……(masih lanjut)). itulah sebagian tulisan di status fb dengan akun Dian Setyorini.

Saat kemarin ketemu dengan orang tua Umi Salama di halaman Polres Gresik, kami menanyakan apakah benar saat visum sempat di tolak? Dia (Lilik Suprihatin) membenarkan tentang penolakan tersebut.

“ ia memang saat itu kami di tolak, untung ada orang yang membantu sehingga proses CTscan bisa dilakukan” katanya.

Saat ditanya pekerjaannya apa? Lilik Suprihatin mengatakan ia bekerja sebagai pembantu rumah tanggah. “ saya bekerja momong anak, istilahnya pembantu. Makanya kemarin sempat ditolak berobat karena tidak bisa bayar” ujarnya saat ditanya wartawan.

Informasi yang di dapat bahwa orang tua korban memang dari kalangan keluarga yang kurang mampu. Ditambah lagi korban sudah tidak punya orang tua laki – laki alias Yatim. Tidak punya tempat tinggal sendiri. Saat ini hanya tinggal di tempat KOS. (shol)

Bagikan Ini, Supaya Mereka Juga Tau !

Tinggalkan Komentar

Top

Selamat Hari Raya Idul Fitri


 

This will close in 10 seconds