Dilihat 1544

Gresik – Semangat baru yang luar biasa benar-benar ditunjukkan sosok Ketua Tanfidziyah PCNU Gresik Dr. KH. Mulyadi, MM. Pengasuh Ponpes Darul Ihsan Menganti ini mengobarkan semangat menyulut api kebangkitan agar Jam’iyah NU tidak hanya berdzikir dan sholawat di masjid saja, namun juga bergerak bersama-sama mewujudkan kemakmuran demi kemaslahatan umat.

Ajakan sekaligus seruan kebaikan ini disampaikan Ketua PCNU Gresik Kiai Mulyadi saat mauidhoh hasanah di acara Lailatul Ijtima’ yang digelar Ranting NU Suci Manyar dihadiri Banom-banom tingkat ranting, pengurus Ranting-ranting NU wilayah Manyar, MWC NU Manyar di Masjid Raudlatussalam Suci, Jumat (14/1/2022) malam.

Dalam mauidhoh hasanahnya, Ketua PCNU Gresik banyak mengulas tentang strategi perluasan peran-peran keummatan NU di tengah realitas masyarakat Gresik, utamanya wilayah Kecamatan Manyar.

“Mbah Hasyim dalam qonun asasi NU melalui ayat ‘ud’u ila sabili rabbika bil hikmah, wa mauidlotil hasanati, saya yakin oleh Mbah Hasyim, kita ditugaskan untuk selalu aktif dalam berorganisasi dan berkhidmah, mengingat ayat yang beliau pilih dalam muqaddimah qanun asasi ini diawali dengan kalimat perintah (‘ud’u),” jelasnya.

Nah perintah mengajak ke jalan Allah dengan kebaikan dan hikmah ini, lanjut Kiai Mulyadi, mari kita perluas cakupanya, spektrumnya tidak hanya pada Ubudiyah, melainkan muamalah yang memiliki dampak sosial dan ekonomi.

Lebih menarik lagi, demi mewujudkan kemakmuran Jam’iyah NU, Kiai Mulyadi membeberkan data terkait keberadaan JIIPR yang ada di wilayah Kecamatan Manyar. JIIPE, Java Integrated Industrial and Port Estate adalah sebuah kawasan industrial, yang terintegrasi dengan pelabuhan laut dalam, lahan pemukiman dan kawasan industrial di Gresik, Jawa Timur.

“Kita semua tahu, khususnya warga NU di Manyar, dekat dari lokasi kita ada JIIPE, kawasan ekonomi khusus (KEK) tepatnya di wilayah Kali Mireng. Di sana ada lahan seluas 3000 hektar yang akan dibangun puluhan industri, dengan investasi 236 triliunan rupiah dan akan menyerap 199.818 tenaga kerja,” beber Kiai Mulyadi.

NU bukan penonton, sambung Kiai Mulyadi. Akan ada dampak sosial dan budaya yang luar biasa menyertainya. Jika tidak kita antisipasi, maka jangan kaget kalau Manyar sebagai basisnya santri akan terkikis oleh dampak tersebut.

“Selain membentengi dan memperkuat dakwah kita, NU juga harus membaca ini sebagai peluang untuk kemaslahatan masyarakat secara umum dan jamaah serta jam’iyah NU secara khusus,” pungkasnya sembari mengajak seluruh Jam’iyah NU untuk bergerak bersama mewujudkan kemakmuran.

Di tempat yang sama, Camat Manyar Gus Nadlelah dan Gus Huda, anggota DPRD Gresik yang juga jajaran Pengurus PCNU Gresik mengamini gebrakan Kiai Mulyadi yang penuh semangat demi kemajuan dan kemakmuran Jam’iyah NU. “Semangat Beliau luar biasa. Mari kita dukung bersama,” ucap Gus Huda, kandidat kuat Ketua PPP Gresik ini. (Ddk)