Dilihat 1612

GRESIK –  Seni Hias Damar Kurung yang merupakan salah satu peninggalan seni budaya tradisional kabupaten Gresik. Ditengah kemajuan tehnologi keberadaan Damar Kurung semakin punah dimasyarakat.

Damar Kurung atau Lampu Yang berada dalam Sangkar dahulu digunakan oleh warga masyarakat Gresik sebagai penerangan sebelum adanya listrik. Gambar atau lukisan yang menutupi lampu adalah sebuah lukisan yang menggambarkan atau menceritakan kehidupan di dunia.

Ada lukisan yang menggambarkan seorang petani, buruh pabrik, pedagang, tukang becak dan masih banyak lagi yang tak lepas dari segi perjalanan kehidupan manusia dalam berhubungan dengan masyarakat hingga berhubungan dengan Tuhan.

Sebagai upaya agar seni tradisional Damar kurung ini tudak punah, Sekelompok penggiat seni budaya mengadakan Festival Damar Kurung yang diadakan di Desa Kawisanyar Kebomas selama tiga hari, dimulai 17 – 19 Juni 2016.

Novan Efendi Penggagas acara Festival ini mengatakan kegiatan ini sebagai upaya untuk melestarikan seni budaya yang semakin terpinggirkan oleh kemajuan jaman dan tehnologi.

“ Festival Damar Kurung ini sebagai upaya melestarikan peninggalan seni budaya serta dalam rangka meningkatkan perekonomian masyarakat. Karena dalam festival ini juga dijual berbagai macam produk – pruduk UKM masyarakat kabupaten Gresik” ungkapnya.

Sementara Fitri salah satu pengunjung yang ingin menyaksikan keindahan dan keunikan ratusan damar kurung mengatakan sangat terkesan dan baru kali ini melihat banyaknya damar kurung yang di pasang sehingga kelihatan indah dan menyenangkan.

“ saya sangat senang mengunjungi festival damar kurung ini. Disamping sangat menakjubkan juga sambil mencari kuliner yang menarik yang dijual disini” ujar mahasiswi kesehatan asal Surabaya ini. (shol)