Dilihat 1549

Cahayapena.co.id – Desa Babakbawo Dukun Gresik merupakan sentra pengrajin kerudung. Namun sejak beberapa tahun produksi semakin menurun hal tersebut disebabkan mode yang selalu berubah, alhasil pihak pemdes berupaya untuk meningkatkan produksi kerudung.

Kepala desa Babakbawo Dukun, Khamim Tohir mengatakan produktifitas kerudung di desa yang ia pimpin sejak beberapa tahun ini memang menurun. Dirinya mengatakan, hal tersebut disebabkan kurangnya inovasi dan tidak bisa bersaing dengan produk pabrik besar.

“Memang sejak beberapa tahun terakhir produktifitas kerudung menurun. Namun, kita akan berupaya untuk meningkatkan dan mengembalikan desa ini sebagai penghasil kerudung,” katanya Rabu (04/10)

Bahkan pemasaran kerudung asal Babakbawo sudah merambah sampai pasar-pasar yang ada di Suarabaya, Pasar Turi, Lamongan, Gresik dan sebagian besar sudah diambil oleh pedagang-pedagang lokal. Sampai saat ini, desa Babakbawo Dukun mencatat sebanyak 25 % warganya masih menggeluti profesi pengusaha jilbab.

Kades yang sudah menjabat dua periode tersebut berharap Desa Babakbawo bisa kembali berjaya dalam memproduksi kerudung dengan menambah inovasi yang bisa bersaing dipasaran lokal atau nasional.

“Kami berharap produksi kerudung atau jilbab dari Desa Babakbawo bisa lebih bersaing di pasaran,” tambah Khamim yang juga berharap agar tahun depan pihak pemerintah Kabupaten bisa memberikan pelatihan kepada warga agar bisa berinovasi serta produksi semakin baik. (Mal)