Anda berada di :
Rumah > Artikel Dan Opini > Diantara Kisah Cinderella dan Malin Kundang

Diantara Kisah Cinderella dan Malin Kundang

Dilihat 1544

Tentu kita semua masih ingat kisah anak manusia yang memanfaatkan orang tuanya untuk memusuhi saudaranya sendiri. Adalah Cinderella seorang gadis yang baik hati. Sepeninggal ibunya, lalu ayahnya menikah dengan orang lain yang kelak menjadi ibu tirinya. Cinderella merasa bahagia dengan kedatangan ibu barunya, apalagi sang ibu juga membawah dua orang putrinya yang seumuran dengannya. Dihadapan sang ayah betapa sayangnya si ibu kepada Cinderella, begitu juga kedua saudara tirinya, kelihatan begitu sangat baik kepada Cinderella.

Namun sayangnya, kebaikan yang ditampakkan berbalut dengan dendam dan kebencian. Sang ibu dimanfaatkan oleh kedua putrinya untuk memperdayai Cinderella. Dipaksanya sang ibu untuk melakukan perbuatan jahatnya. Sang ibu bukannya menasehati tetapi justru melakukannya dengan senang hati.

Nah apa yang terjadi dalam cerita Cinderella menunjukkan betapa tidak berdayanya orang tua dihadapan anak anak yang durhaka yang hanya ingin memanfaatkan orang tuanya untuk memperdayai orang lain yang justru adalah saudaranya sendiri.

Hal lain dalam kisah Malin Kundang juga tergambarkan, kisah durhaka seorang anak yang tidak mengakui keberadaan orang tuanya, Sang Ibu yang melahirkan. Si Malin yang sejak kecil diasuh Sang Ibu dengan susah payah, dalam derita kemiskinan, lalu Sang Ibu mencoba melepaskan Si Malin meski dengan berat hati melakukannya. Si Malin berjanji akan selalu mengingat dan berbakti kepada ibunya. Berngkatlah Si Malin merantau dan berlayar.

Takdir Allah kepada Si Malin pun berubah. Malin menjadi saudagar yang kaya. Namun sayangnya kekayaan Malin merubah perilakunya. Malin menjadi pongah dan akhirnya lupa kepada Sang Ibu yang melahirkan dan merawatnya. Malinpun tak mengakui keberadaan Sang Ibu. Sehingga Sang Ibupun kemudian berdoa agar Allah memberi pelajaran kepada Si Malin, Tuhanpun menghukum kedurhakaan Si Malin dengan merubahnya menjadi batu.

Apa yang menjadi pesan dari cerita Si Malin dan Cinderella, bahwa menjadikan orang tua terbebani dengan tugas tugas yang tidak semestinya merupakan kedurhakaan anak. Tentu saja kedurhakaan itu akan berakibat pada kehancuran semua. Akhir dari cerita Cinderella dan Malin Kundang, adalah mereka yang diperdayai dan didzolimi pada akhirnya mendapatkan derajat yang tinggi.

Nah kawan… Membebani orang tua dengan hala hal yang tidak semestinya ada baiknya untuk dihindari, dan sebagai anak ada baiknya juga tidak terlalu memaksakan kemauannya agar dijalankan oleh orang tua, sehingga kita bisa terhindar dari hal hal yang tidak diizinkan oleh Tuhan.

Semoga kita dihindarkan dari perbuatan yang memberatkan orang tua….. Sayangi orang tua kita, jangan bebani dengan hal hal yang tidak semestinya.

Assalamualaikum wr wb, selamat beraktifitas dan berbagi kebaikan

Surabaya, 10 Agustus 2018

M. Isa Ansori

Pegiat sosial budaya, Warga Surabaya

 

Bagikan Ini, Supaya Mereka Juga Tau !

Tinggalkan Komentar

Top

Marhaban ya Ramadhan


 

This will close in 10 seconds