Anda berada di :
Rumah > Artikel Dan Opini > Amplop Dan Isinya

Amplop Dan Isinya

Dilihat 1543

Cahayapena.co.id – Amplop adalah sebuah bungkus dari surat atau benda yang dikirimkan per pos. Sebuah amplop biasanya terbuat dari kertas yang dipotong berbentuk belah ketupat dan dilipat sedemikian rupa.

Secara etimologi kata amplop merupakan kata serapan dari bahasa Belanda, “envelop”. Sementara bahasa Belanda menyerapnya dari bahasa Perancis, “enveloppe” yang dilafazkan sebagai /ɑ̃.və.lɔp/. Kata ini dalam bahasa Perancis merupakan turunan dari kata kerja “envelopper” yang artinya ialah membungkus.

Merujuk pada uraian diatas, amplop bisa dimaknai sebagai bungkus terhadap sesuatu agar tidak terlihat dari luar. Sesuatu yang dibungkus itu bisa bermakna pesan yang tertulis yang disebut dengan surat atau sesuatu yang lain yang tak berbentuk surat namun merupakan bentuk sebuah pesan. Sesuatu itu bisa berbentuk banyak hal.

Dalam perkembangannya makna amplop bisa dikonotasikan terhadap banyak arti. Misalkan kepada mereka yang mendekati pensiun, mereka mengatakan bahwa saya bekerja tinggal beberapa amplop lagi. Pengertian ini bisa diartikan bahwa sang pekerja akan pensiun beberapa bulan lagi. Konotasi ini merujuk pada gajian yang diterima setiap bulan yang terbungkus dalam amplop. Adalagi yang bermakna agak satire, misalkan jargon terimalah amplopnya jangan pilih orangnya, merujuk pada suap yang diberikan kepada rakyat agar memilihnya.

Dari peristiwa yang saya gambarkan diatas bagaimana orang mendapatkan amplop tergambar ada beberapa peristiwa. Pada kasus pekerja yang menerima amplop ( gajian ) ada sebuah aktifitas yang dilakukan oleh pekerja tadi berupa kegiatan bekerja yang kemudian menerima imbalan sebagai upah yang harus diterima. Peristiwa ini merupakan peristiwa biasa mereka sudah terikat kontrak tentang hak dan kewajiban.

Nah ada lagi yang kedua, ambil amplopnya ( uangnya ) jangan pilih orangnya. Pada peristiwa ini terpotret ada sebuah aktifitas memberi namun disertai niat agar sipenerima mau melakukan apa yang diinginkan pemberi. Ada niat lain yang terkandung terhadap pemberian tersebut. Niat lain itu sejatinya niat mengambil sebuah keuntungan dari pemberian yang diberikan. Tentu saja, kalau kita bicara untung maka keuntungan yang diambil akan lebih besar dari sesuatu yang diberikan. Ini berarti bahwa si pemberi akan memanfaatkan si penerima agar melakukan sesuatu untuk keuntungannya. Ada niat ” jahat ” memanfaatkannya.

Baru baru ini kita melihat peristiwa seorang pejabat menteri datang kesebuah pesantren dan memegang tangan sang kyai dan memberi sebuah amplop. Sontak peristiwa ini mendapatkan sorotan dari banyak pihak, ada yang mengatakan itu hal biasa dan ada juga itu merendahkan martabat seorang kyai.

Saya tak hendak masuk pada perdebatan itu wajar atau tidak, tapi dalam situasi seperti saat ini, situasi kampanye pilpres dan ditengah nir kepercayaan akan kenetralan serta kemuakan masyarakat akan arogansi pejabat, bukankah peristiwa ini justru akan menjauhkan capres dari pemilihnya. Bukankah ini akan menjadi titik lemah capres. Meminjam jargon yang dibuat KPK Jangan pilih mereka yang suka suka bagi amplop.

Ditengah keinginan membangun negara yang bersih, masih saja kita jumpai pejabat tak mampu memberi teladan kebersihan bahkan memganggap perilaku tidak bersih sebagai hal yang wajar.

Nah kawan… Bisa kita bayangkan bagaimana jadinya bangsa ini kalau kemudian dikuasai oleh mereka yang tidak bersih. Tentu mereka akan menganggap bahwa korupsi itu wajar, mengambil hak rakyat itu biasa dan tentu akan menghalalkan segala cara untuk mengambil untung yang sebesar besarnya.

Memdekati pilpres yang menentukan nasib kita semua 5 tahun kedepan, marilah kita sebagai rakyat cerdas memilih, jangan biarkan negara digarong oleh pemimpin culas yang kerjanya menipu rakyat dan mengeruk kekayaan negara untuk kepentingan yang tidak jelas.

Surabaya, 6 April 2019

M. Isa Ansori

Dosen dan Pegiat sosial kemasyarakatan di Keluarga Besar Rakyat Surabaya ( KBRS ), tinggal di Surabaya

Bagikan Ini, Supaya Mereka Juga Tau !

Tinggalkan Komentar

Top

Marhaban ya Ramadhan


 

This will close in 10 seconds